JavaScript terus berkembang dan tetap menjadi bahasa pemrograman paling dominan dalam pengembangan web. Dengan meningkatnya kebutuhan akan aplikasi web yang cepat dan responsif, penggunaan framework JavaScript menjadi semakin penting.
Pada tahun 2025, beberapa framework mempertahankan dominasinya, sementara framework baru mulai mendapatkan perhatian. Berdasarkan laporan Stack Overflow Developer Survey 2025, framework seperti React, Angular, dan Vue.js masih menjadi pilihan utama, tetapi framework baru seperti Svelte dan Solid.js mulai naik popularitasnya.
Artikel ini akan membahas tren penggunaan framework JavaScript di tahun 2025, framework yang paling banyak digunakan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan pengembang.

Mengapa Framework JavaScript Masih Sangat Relevan?
Framework JavaScript memberikan banyak manfaat bagi pengembang, antara lain:
- Efisiensi Pengembangan
- Framework menyediakan struktur kode yang jelas, mempercepat pengembangan aplikasi.
- Optimasi Performa
- Teknologi seperti Virtual DOM dan Server-Side Rendering (SSR) meningkatkan kecepatan aplikasi.
- Dukungan Komunitas
- Framework populer memiliki komunitas besar, memudahkan pengembang dalam mencari dokumentasi dan tutorial.
- Keamanan dan Pemeliharaan
- Framework yang aktif dikembangkan mendapatkan pembaruan rutin untuk meningkatkan keamanan dan kompatibilitas dengan teknologi terbaru.

Tren Penggunaan Framework JavaScript di Tahun 2025
1. React Masih Mendominasi, tetapi Persaingan Meningkat
React tetap menjadi framework paling populer menurut laporan State of JavaScript 2025. Banyak perusahaan besar seperti Meta (Facebook), Instagram, Netflix, dan Airbnb masih menggunakannya karena fleksibilitas dan ekosistemnya yang luas.
🔹 Alasan React masih dominan:
- Virtual DOM memungkinkan rendering lebih efisien.
- Dukungan untuk React Server Components, meningkatkan performa rendering di sisi server.
- Ekosistem luas, dengan pustaka tambahan seperti Next.js untuk SSR dan Tailwind CSS untuk styling.
Namun, meskipun masih dominan, Svelte dan Solid.js mulai menarik perhatian karena pendekatan mereka yang lebih efisien terhadap pengelolaan komponen dan rendering.
2. Angular Tetap Stabil dalam Aplikasi Enterprise
Angular, dikembangkan oleh Google, tetap menjadi pilihan utama untuk aplikasi enterprise skala besar.
🔹 Mengapa Angular masih banyak digunakan?
- Menggunakan TypeScript, memberikan keamanan dan struktur kode yang lebih baik.
- Dependency injection built-in, mempermudah pengelolaan kode dalam aplikasi besar.
- Arsitektur modular, memungkinkan pengembangan yang lebih skalabel.
Karena kompleksitasnya, Angular kurang diminati oleh pengembang pemula, yang lebih memilih React atau Vue.
3. Vue.js Tetap Menjadi Favorit bagi Pengembang Independen
Vue.js semakin berkembang dan menjadi pilihan fleksibel untuk pengembang yang ingin membangun aplikasi modern dengan cepat.
🔹Keunggulan Vue.js dibandingkan framework lain:
- Ringan dan mudah dipelajari, cocok untuk pemula.
- Vue 3 memiliki Composition API dan sistem reaktivitas yang lebih optimal.
- Dukungan komunitas yang kuat, terutama di Asia.
Menurut laporan NPM Trends 2025, jumlah unduhan Vue meningkat, tetapi masih berada di bawah React. Vue tetap menjadi favorit untuk proyek kecil hingga menengah, seperti e-commerce dan portal berita.
4. Meningkatnya Popularitas Svelte dan Solid.js
Framework Svelte dan Solid.js semakin populer karena pendekatan mereka yang lebih efisien dalam rendering dan pengelolaan komponen.
🔹 Mengapa Svelte dan Solid.js semakin banyak digunakan?
- Svelte tidak menggunakan Virtual DOM, rendering lebih cepat dan kode lebih sederhana.
- Solid.js menawarkan reaktivitas lebih optimal dibandingkan React.
- Ukuran bundle lebih kecil, membuat aplikasi lebih cepat dimuat.
Meskipun komunitasnya masih kecil dibandingkan framework lain, Svelte dan Solid.js mulai diadopsi dalam startup dan aplikasi berbasis performa tinggi.
5. Next.js dan Nuxt.js Meningkatkan Tren Server-Side Rendering (SSR)
Framework berbasis React dan Vue seperti Next.js dan Nuxt.js semakin banyak digunakan karena kebutuhan akan SEO-friendly aplikasi web dan performa yang lebih cepat.
🔹 Keunggulan Next.js dan Nuxt.js:
- Mendukung Server-Side Rendering (SSR) dan Static Site Generation (SSG), meningkatkan kecepatan halaman.
- Integrasi API yang mudah untuk membangun aplikasi full-stack.
- Meningkatkan pengalaman pengguna dengan routing yang lebih baik.
Menurut laporan Google Lighthouse Performance 2025, aplikasi berbasis Next.js memiliki skor kecepatan lebih tinggi dibandingkan aplikasi React standar.
Bagaimana Memilih Framework JavaScript yang Tepat di Tahun 2025?
Skalabilitas Proyek
- Aplikasi enterprise → Angular
- Startup atau aplikasi berbasis UI kompleks → React
- Framework yang ringan dan cepat dipelajari → Vue atau Svelte
Kompleksitas Aplikasi
- Aplikasi berbasis komponen dengan banyak interaksi pengguna → React
- Proyek besar dengan kebutuhan struktur yang jelas → Angular
- Proyek skala kecil hingga menengah yang ingin dikembangkan cepat → Vue
Tren Pasar dan Peluang Kerja
- React → Paling banyak dicari di industri teknologi saat ini.
- Angular → Banyak digunakan oleh perusahaan enterprise dan proyek pemerintah.
- Vue → Lebih populer di komunitas startup dan pengembang independen.

Kesimpulan
Tren penggunaan framework JavaScript di tahun 2025 menunjukkan bahwa React masih mendominasi, tetapi framework seperti Vue.js, Svelte, dan Solid.js mulai mendapatkan lebih banyak perhatian. Angular tetap menjadi pilihan utama untuk aplikasi enterprise, sementara Next.js dan Nuxt.js semakin banyak digunakan karena kebutuhan akan SEO dan Server-Side Rendering.
Memilih framework yang tepat bergantung pada jenis proyek, kebutuhan performa, serta peluang kerja di industri. Untuk tetap mengikuti perkembangan teknologi ini, meningkatkan skill digital adalah langkah yang penting. Mengikuti kursus online tentang React, Angular, Vue, atau framework lainnya dapat membantu pengembang memahami tren terbaru dan mengasah keterampilan mereka agar lebih siap menghadapi tantangan industri teknologi.